Perlahan leher perempuan paruh baya itu mengucurkan darah segar, membanjiri gaun warna krimnya. Riri ketakutan melihatnya. Bibirnya bergetar, ingin menjerit. Ia bergerak mundur. Buru-buru hendak keluar dari ruangan itu. Dengan nafas tersenggal ia berlari mencari pintu keluar. Gawat...pintu terlarang itu entah dimana. Riri panik, Ia kian ketakutan.