Masih teringat benar bagaimana kesannya menyadari betapa ibu memandangi kedua tanganku dan buku itu, dan rasanya meskipun aku ingin menaruh buku itu kembali namun sorot matanya melarangku, seolah membatin bahwa entah aku tetap memegangnya ataukah menaruh buku itu ia tetap tahu dan yakin bahwa aku menyayangi Okta, dan kata batin ibuku ini meninggalkan satu siksaan halus yang tidak kunjung dicabu…
Demi sebuah janji aku tidak peduli badai yang menghadang. bagiku di dunia ini sudah tidak ada yang lebih berharga lagi seblain untuk memenuhi janji yang terikrar. Aku sadar semua itu tidak mudah. Mungkin butuh pengorbanan yang tidak kecil namun aku tetap tersenyum san melangkah pasti
?Aku tahu perasaanmu, Sayang. Cinta di hatimu itu bukan untukku. Dan ternyata hatiku pun sama. Dan aku tak akan mungkin bisa memaksakannya, lagi. Pria yang menunggumu di titik nol itulah cinta sejatimu, yang rela setiap hari menyempatkan diri untuk berlama-lama berdiri di situ. Ya, untuk satu hal yang ia percaya, kamu akan datang untuknya. Bukankah, kalian pertama bertemu di titik itu, tempat y…
Sebuah Usaha Melupakan
"Kenapa kamu sangat suka bermain bisbol? Coba berikan pertanyaan itu kepada Aditya, pitcher tim, maka dia akan teringat seseorang di masa kecilnya. Tapi sudah lama dia tidak merasakan gairah saat bertanding karena tim mereka selalu kalah!
Kisah Detektif yang mengungkap kasus pembunuhan serta supranatural misterius
Buku Kangen : Kini Kan Kusampaikan merupakan sebuah buku fiksi sastra yang bergenre romansa. Buku karya Putu Deriska ini memiliki cerita percintaan yang ada di sekolah yang mampu membuat pembaca merasa gemas dan mengingatkan kisah asamaranya sendiri.
Dengan menulis karya kreatif, seorang bukan sekedar dapat mengekspresikan gagasan kreatifnya, namun pula dapat memperoleh penghasilan cukup. Agar dapat menulis karya kreatif, calon penulis perlu menanamkan image bahwa menulis karya kreatif itu gampang dan bersedia belajar terus-menerus.
Pandangan Reina dan Revan beradu. Dan, hal pertama yang mampu gadis itu lakukan adalah memejamkan kedua matanya sambil menghirup udara sebanyak mungkin. Sementara ia menyusun kata demi kata untuk mengurai penjelasan, justru Revanlah yang pertama kali membuka mulut. Memecah keheningan yang janggal. Meski begitu, ekspresi Revan terlihat muram.
Ini adalah kisah nyata seorang anak yang lahir dari keluarga petani kecil di lereng Pegunungan Kendeng, yang berkali-kali mengalami patah hati dalam hidupnya. Orangtuanya berharap ia lahir perempuan dan telah menyiapkan nama Hamdalah untuknya. Tetapi karena ia terlahir lelaki, jadilah namanya Hamdan. Sejak kecil ia merasa berbeda, dari kakaknya yang pintar, juga dari anak-anak lain seumurannya.…