Puisi-puisi Prilly Latuconsina penuh dengan kontradiksi yang indah: sederhana tapi rumit. Manis tapi getir. Membacanya membuat mulutku luber pujian. Hatiku penuh kehangatan. Perutku sembelit tiga hari. Kayaknya kurang sayuran. Eh.. (Raditya Dika: Penulis, Komedian, Sutradara & Aktor)?
"Apalah arti memiliki, ketika diri kami sendiri bukanlahmilik kami? apalah arti kehilangan, ketika kami sebenarnya menemukan banyak saat kehilangan dan sebaliknya, kehilangan banyak pula saat menemukan? Apalah arti cinta, ketika menangis terluka atas perasaan yang seharusnya indah? bagaimana mungkin, kami terduduk patah hati atas sesuatu yang seharusnya suci dan tidak menuntut apa pun? wahai…